Jumat, 07 Oktober 2016

Jogja, Aku, Dia dan Mereka

Mimpi tadi malam membuatku ingin menuliskan sesuatu di blog ini. Mimpi tadi malam benar-benar menakutkan "untuk orang pemberani seperti saya". Saya tak perlu menceritakan mimpi itu, yang jelas hari ini aku mau curhat ke blog ini tentang kesanku hidup di perantauan di tanah Jogja.

Ini adalah hari ke 82 "Aku" tinggal di Jogja. Banyak sekali hal-hal yang kualami selama 82 hari di tempat istimewa ini. Tinggal sendiri di kos membuatku sering merindukan "Mereka", ayah, ibu, adek dan teman-temanku di Nganjuk. Tak dapat dipungkiri rasa rindu itu kadang menyiksa batinku, aku pernah bilang kepada temanku kalau aku lagi keluar rumah, aku tak pernah kepikiran rumah. Namun pada faktanya aku selalu teringat rumah, selalu kepikiran bagaimana kondisi ayah, ibu dan adik2ku. Semoga mereka selalu baik-baik saja. Air mata ini selalu saja menetes dengan sendirinya tatkala aku mencoba untuk kuat menahan rinduku pada mereka. Ini adalah pertama kali aku merantau meninggalkan tanah kelahiranku, mungkin aku begitu cengeng tapi inilah yang aku rasakan. Aku menjadi orang yang begitu lemah tanpa mereka di sini.

Tak kuat lagi aku menulis, air mata ini sudah membanjiri wajah sok kuat ku. Mungkin akan kulanjutkan di lain waktu.