Kamis, 03 Maret 2022

Cara Mengatasi Website Susah Ke-Index



Beberapa waktu yang lalu saya membuat website dengan domain fresh, yang mana umur domain adalah 0 dan tidak mempunyai backlink apapun. Sebelumnya saya build website dengan domain fresh indexnya lancar-lancar saja. Cukup submit google search console & submit sitemap, keesokan harinya sudah keindex. Namun hal lain terjadi dengan 2 domain saya. Sudah lebih dari seminggu submit search console dan submit sitemap, index tak kunjung datang juga. Hanya ada 1 index di google, itupun meta title & descriptionnya adalah meta title & description domain parking. Yang mana bukan hasil dari isi website saya.

Karena tak kunjung ngindex, akhirnya saya melakukan beberapa hal. Berikut rangkumannya:

FETCH URL 

Saya mencoba fetch beberapa url website saya dengan harapan bisa cepat index. Karena biasanya setelah di fetch, beberapa menit/jam atau paling lambat keesokan harinya sudah ngindex. Ternyata cara ini gagal juga, website tetap tidak mau ngindex.

PING SITEMAP

Semua sitemap yang ada saya ping manual. Kemudian saya tunggu beberapa hari, dan ternyata tidak ngindex juga. Kemudian saya coba ping otomatis menggunakan tool buatan om Yoyon Sugiono di tools.panduan.vip, setelah beberapa hari ternyata tidak ngindex juga.

IFTTT

Selanjutnya, karena website masih belum terindex, akhirnya saya coba koneksikan RSS website saya dengan beberapa platform social media menggunakan IFTTT. Cara ini biasa saya gunakan untuk membangun social signal website yang saya buat. Dengan IFTTT, kebutuhan posting di fanpage, twitter & beberapa sosial media bisa terakomodir hanya dengan menghubungkan RSS ke social media milik kita. Setelah beberapa hari ternyata cara ini tidak membuat website terindeks juga.

PASANG BACKLINK

Cara terakhir yang saya lakukan adalah membuat backlink ke website yang baru saya buat ini. Backlink berasal dari beberapa situs saya yang sudah memiliki pengunjung dan jatah crawl yang baik dari google. Ternyata cara ini ampuh, malamnya index website yang 1 tadi sudah berubah. Setidaknya meta title & description bukan lagi dari dari domain parking, tapi sudah sesuai dengan meta title & description yang saya buat. Keesokan harinya index saya cek lagi, ternyata sudah nambah jadi 25 biji. Alhamdulillah...
Saya tidak tahu dari ke 4 cara di atas, mana yang menyebabkan website bisa terindeks. Kalo asumsi saya adalah karena backlink yang saya pasang di website saya yang lain yang sudah ada pengunjungnya. Ini hanya asumsi saya, silahkan dibuktikan sendiri. Mungkin sudah berbeda jika Anda praktekkan sendiri. Selamat mencoba
 


Sabtu, 26 Februari 2022

Ketidak-efisien-an Caching Dalam Bentuk File

Dua tahun terakhir ini lagi sering membuat website menggunakan public dataset. Dimana public dataset tersebut berisi setidaknya ratusan ribu baris bahkan ada yang sampai 5jt baris data. Awalnya saya menggunakan sqlite sebagai media penyimpanan, karena data nya tidak relasional dan tidak ada aktifitas penambahan data, perubahan data atau pengurangan data. Hanya aktifitas select saja, tapi ternyata sqlite bukan lah database yang cocok untuk handling data dengan jumlah besar. Dari namanya saja sudah lite. Biasanya hanya dipakai pada aplikasi-aplikasi statis dengan cakupan data yang tidak banyak. 

Akhirnya saya berpindah lagi ke mysql. Ternyata lagi2 mysql butuh resource yang lumayan jika di dalamnya terdapat data dengan jumlah yang banyak dan request bersamaan. Memori yang digunakan cukup besar dan ketika pengunjung website sudah banyak / saat mesin pencari melakukan crawl pada situs yang saya buat, performanya jadi turun. Loading website jadi lambat, dan ini tidak bagus untuk SEO. Yang mana saat ini page speed adalah salah satu ranking factor di SERP.

Berangkat dari problem tersebut akhirnya saya menggunakan sphinx-search sebagai engine pelengkap mysql. Request data tidak lagi ke mysql, namun ke sphinx-search, dimana performa seleksi data menjadi lebih cepat dan penggunaan memori yang tidak lagi tinggi. Sangat stabil dengan jumlah data yang besar. Keunggulan yang luar biasa yang dimiliki sphinx adalah fitur full text search engine, dimana engine ini sangat cepat dibanding fitur full text search bawaan mysql. 

Tidak berhenti dari situ saja, karena data saya bersifat statis dan tidak ada penambahan. Saya mengkombinasikan sphinx search dengan caching file. Dimana setiap request akan di cache ke dalam file. Jadi jika kedepan ada request yang sama, tidak perlu akses lagi ke sphinx, tinggal panggil data yang tersimpan di dalam file. Dengan kombinasi optimasi ini, website lancar jaya tidak ada problem apapun. Sampai suatu ketika terjadi pembengkakan jumlah file cache. Ketika umur website semakin lama dan banyak request data, tentunya jumlah file cache juga semakin banyak. Akhirnya penggunaan disk juga meningkat.

Sebenarnya tidak masalah dengan ukuran data nya, karena sampai saat ini kapasitas hardisk server saya baru digunakan 30% saja. Masih ada sekitar 2TB yang kosong. Namun masalahnya adalah jumlah inodes ternyata yang dibatasi, sehingga tidak bisa create file lagi. Jadi banyak sekali error_log yang tersimpan yang melaporkan not enough disk space. Padahal space masih besar, ternyata inodes nya sudah full.

Karena hal itu, akhirnya banyak halaman web yang tidak bisa dibuka dan menampilkan pesan error 500. Tentunya sangat berdampak di perfoma google search console, terdapat banyak sekali laporan website error 500, yang mana jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan ranking web drop. Karena bingung solusinya apa, akhirnya saya kosongkan saja folder cache untuk sementara waktu dan menghentikan aktifitas caching ke dalam bentuk file. Karena ternyata tidak efisien, saat ini hanya mengandalkan performa sphinx-search, semoga ke depan tidak ada problem dan bisa menemukan solusi caching yang tepat.


Rabu, 05 Januari 2022

BR89Q 4B9GB 9DPFD M2PY3 R3F83

Apa yang Anda fikirkan dengan judul postingan ini? Generasi sekarang mungkin tidak akan paham apa itu. Namun bagi kita generasi 2007 an yang belajar install windows XP pasti sangat familiar dengan kode di atas. Yah kod di atas adalah product key yang sering saya gunakan ketika install windows xp pada masa kejayaannya. Itu adalah product key yang diberikan dari guru TKJ saya yang sampe saat ini masih tertulis jelas dalam ingatan saya. Karena kode itu sering saya gunakan ketika install windows xp pada komputer low end jaman dulu, sebelum windows 7 datang dan pc low end mulai ditinggalkan. Sudah 15 tahun berlalu namun tidak akan pernah terlupakan. Terima kasih pak Supriono yang telah mengajari saya merakit komputer dan install windows xp.