Selasa, 26 Agustus 2014

Pengalaman Menghadapi Update Algoritma Google

Algoritma Google tidak henti-hentinya menjadi perbincangan di kalangan blogger. Kebanyakan updatenya membuat para blogger resah, gelisah, galau, dan lain sebagainya. Kebanyakan dari mereka yang galau adalah mereka yang kena amukan algoritma google. Yang semula bertrafik ratusan ribu dipangkas habis menjadi ribuan, yang semula ribuan menjadi ratusan bahkan puluhan atau yang lebih parah lagi deindex. Hal tersebut adalah hal yang biasa dihadapi oleh para blogger ketika mendapati update algoritma google. Entah penguin, panda, humingbirds dan yang baru-baru ini adalah pigeon. Saya tidak tahu jelas apa maksud dari algoritma-algoritma tersebut. Yang jelas google tampak berusaha dengan keras untuk membersihkan SERP dari spam blog. Kadang blog manualpun tak luput dari sapuan si mbah. So, bagaimana menghadapi update algoritma google? Berikut adalah cara menghadapi update algoritma google.

1. Acuh
2. Acuh
3. Acuh

Ya, Acuh adalah satu-satunya cara yang ampuh untuk menghadapi amukan algoritma google. Kenapa harus acuh? Berikut adalah alasan kenapa harus acuh:

1. Yang perlu kita ketahui bahwa Google adalah robot, dalam hal ini adalah perangkat lunak/program yang bekerja berdasarkan algoritma. Algoritma tidak luput dari yang namanya kesalahan, maka dari itu kadang algoritma perlu dites untuk mengetahui performance dari algoritma tersebut. Jadi ketika kita yang sudah susah payah ngeblog manual tapi ternyata tak luput dari amukan algoritma, mungkin kita hanya sedikit sial saja karena algoritma tersebut tidak tepat sasaran.
2. Sapuan algoritma google bisa jadi hanya sesaat saja, seperti yang saya jelaskan di atas. Mungkin performa dari algoritma tersebut masih belum maksimal. Dan yakinlah jika kita sudah ngeblog manual suatu saat pasti akan naik lagi trafiknya. Yang jelas "Man Jadda Wa Jada", tetap semangat sob.

Jadi, apapun updatenya tetap acuh. Yang biasa ngeblog manual tetap lanjutkan aktifitas kalian. Tak usah mempedulikan algoritma google. Karena apa? Dengan memikirkan algoritma, resah, galau, dan lain sebagainya kita akan kehilangan waktu produktif kita untuk melakukan hal yang lebih bermanfaat dan menghasilkan. Saya sendiri tidak pernah memikirkan algoritma google, blog yang down saya biarkan saja, tidak saya urusi, tidak saya kasih backlink, tidak melakukan apa2 dan alhamdulillah bisa naik lagi. Lihat grafik berikut:


Jika kita lihat dari grafik di atas, trafik sering naik turun, bahkan sempat 0. Ya, pas trafik down adalah saat dimana google update algoritma. Saya ndak nglakukan apa2 pada dua blog di atas, saya biarkan akhirnya naik sendiri. So, daripada pusing mikirin update si mbah, mending kita melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.

Pengalaman Mencairkan WU Melalui iBanking CIMB Niaga

Rasanya lama sekali tidak update di blog pertama saya ini. Di kesempatan ini saya mau berbagi tentang pengalaman saya mencairkan WU (Western Union) melalui iBanking CIMB Niaga. Sudah 3 tahun saya menjadi nasabah CIMB Niaga, ini adalah satu satunya Bank yang paling lama saya gunakan, setelah sebelumnya sempat dikecewakan dengan BRI sehingga saya tidak pakai BRI lagi. Lebih tepatnya bukan kecewa sih, tapi gara-gara biaya bulanan yang lumayan untuk pelajar seperti saya. Per bulan dapat dikenakan potongan sebesar Rp 10.000, memang terlihat sedikit. Tapi jika nominal tabungan hanya sedikit itu akan terasa sekali. Pada akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan CIMB Niaga Syariah, alhamdulillah tanpa potongan bulanan juga tanpa bungan sama sekali karena memang sistem Syariah mungkin. Nggak papa, menurut saya cukup fair lah. Singkat cerita saya krasan dengan CIMB Niaga, pelayanan CSnya juga bagus dan terlebih lagi tellernya tidak seramai Bank lain (di kota saya), jadi kalau ada keperluan (setor, CS, dll) tidak perlu antre terlalu lama.

Kembali ke pokok bahasan yaitu pencairan Western Union. Tepatnya tanggal 20 Agustus kemarin saya baru tahu kalo ada fasilitas Receive Money di aplikasi iBanking CIMB Niaga, setelah saya klik ternyata fasilitas itu adalah untuk mencairkan dana dari Western Union. Jadi hanya memasukkan MTCN, seharusnya dana bisa langsung masuk ke rekening kita.


Kenapa saya bilang seharusnya? karena saya gagal untuk mencairkan WU melalui iBanking CIMB Niaga. Rasanya nyesek sekali. Alih alih girang karena bisa cair tanpa ngantri, yang ada MTCN saya menjadi bermasalah. Pada saat saya memasukkan MTCN dan klik Next, rasanya senang sekali karena nominal/detail dari MTCN bisa tampil di layar, namun semuanya berubah ketika saya memasukkan mPIN dan memproses transaksi. Proses berlansung lama sekali (hanya loading saja di browser). Setelah penantian, ternyata muncul di layar kalau "Transaction Failed". Seketika bingung melanda saya, bagaimana tidak ini baru pembayaran kedua Google Adsense saya, yang sudah saya rencanakan untuk biaya daftar ulang semester ini. Setelah mengetahui kalau gagal, akhirnya saya coba lagi, ternyata apa? baru memasukkan MTCN, nominal tidak muncul dan langsung muncul pesan "Please Check your MTCN code". Jika dilihat dari pesan tersebut, sistem mendeteksi bahwa MTCN sudah tidak valid lagi. Dalam fikiran saya mungkin pada transaksi pertama berhasil, namun koneksinya time out, akhirnya dana tidak masuk (tapi sebenarnya dana sudah cair). Saya coba berkali-kali ternyata tetap gagal. Oh No!

Konfirmasi Ke Customer Support CIMB Niaga

Di benak saya yang ada hanya sedikit kebingungan dan panik serta ingin segera konfirmasi dan mengajukan keluhan kepada Customer Support CIMB Niaga. Namun sayangnya hari itu adalah hari minggu, maka saya harus menahan keinginan saya untuk menemui Customer Supportnya CIMB Niaga. Akhirnya hari Senin tiba juga, pagi-pagi saya datang ke kantor CIMB Niaga untuk melaporkan insiden ini (kaya kecelakaan saja). Setelah mengadukan insiden ini, saya diminta untuk ke CIMB Mikro karena di kantor yang saya datangi sudah tidak melayani WU. Saya diminta untuk mengecek MTCN saya apakah ada masalah. Akhirnya saya menuju CIMB Mikro yang lokasinya tidak jauh dari kantor Bank Cabang yang saya datangi. Setelah sampai sana ternyata aplikasi untuk WUnya error, saya disuruh untuk ke Kantor Pos langsung. Setelah di kantor pos, petugas yang melayani saya kebingungan karena MTCN saya bisa dilacak (valid) akan tetapi tidak bisa dicairkan. Setelah menunggu lama, saya dipanggil dan diminta untuk menghubungi CS Western Union Jakarta (Pusat) untuk menanyakan perihal insiden ini.

Karena gagal di CIMB Mikro dan Kantor Pos, akhirnya saya kembali menemui CS CIMB Niaga untuk melaporkan hal ini. Di sana akhirnya dilakukan pengecekan lebih lanjuk terhadap transaksi iBanking saya. Dan akhirnya keluhan diterima, dan dilaporkan ke pusat CIMB Niaga. "Mungkin terjadi kesalahan pada aplikasi iBankingnya pak, saya buatkan berita acara dulu untuk dilaporkan ke pusat. Maksimal 14 hari bapak akan saya konfirmasi, jika memang bisa ditransaksikan ulang, dana akan langsung masuk ke rekening Bapak", ujar pak CS. Walaupun belum cair, setidaknya sudah lega karena sudah ada tindakan walau harus menunggu 14 hari. Semoga tidak sampai 14 hari saya sudah mendapatkan kepastian dan yang pasti semoga tetap bisa cair. Aamiin.

Sekian cerita saya tentang pengalaman mencairkan WU melalui iBanking CIMB Niaga, semoga ini bisa menjadi pengalaman bagi saya dan teman-teman. Sebaiknya ke kantor pos saja kalau mencairkan Western Union.