10 kilometer dari Sukapergi terdapatlah sebuah desa bernama Sukasepi. Di desa ini hiduplah seorang Tarjo. Pendekar yang tak diragukan lagi di desa itu. Tarjo mempunyai hobi berkelana dari satu kota ke kota lain untuk meningkatkan kanurangannya. Tarjo termasuk lelaki yang gemar online di gadgetnya. Tiap hari Tarjo membuka tutup kunci handphonenya, berharap ada pesan yang masuk. Namun kegiatan Tarjo dari pagi sampai pagi lagi tetaplah membuka tutup kunci handphonenya, tak ada satu pesan pun yang masuk. Di sela-sela itu Tarjo juga menyecroll facebook dari atas sampai bawah dan itu dilakukan berulang-ulang dengan harapan ada pemberitahuan dari facebook. Sekali ada hanya pemberitahuan postingan dari grup info cegatan yang nggak begitu penting. Begitulah Tarjo dengan segala kesendiriannya.
Suatu hari, Tarjo mendapati permintaan pesan di akun messengernya. Dengan sigap ia membacanya. Ya itu dari Giyem. Tapi Tarjo tak mengenal Giyem. Tarjo pun enggan untuk membalas pesan dari Giyem, males kalo nanti cuma kerjaan temen seprofesi yang menjebaknya dengan akun facebook palsu seperti biasanya. Tak tahu siapa yang menyuruh, Tarjo pun melakukan klarifikasi pada akun Giyem itu, apakah ini bener2 wanita beneran atau jadi2 an yang dibuat temennya. Ternyata setelah dicek, Giyem sudah mengirimkan permintaan pertemanan sejak lama, namun Tarjo tidak mengkonfirmasinya. Tidak tahu kenapa akhirnya si Tarjo malah mengkonfirmasi permintaan Giyem yang padahal tidak memakai foto asli itu dan menanggapi pesannya. Mungkin karena saking kesepiannya si Tarjo.
Hari berganti-hari komunikasi Tarjo vs Giyem makin intens, dari messenger bergeser ke whatsapp. Pagi Siang Sore Malam si Tarjo dan Giyem selalu chatting, mungkin si Tarjo dan Giyem sama2 tidak ada kerjaan. Si Tarjo pun merasa ada yang kurang ketika tidak ngobrol lewat chatting dengan Giyem. Begitupun sebaliknya. Ketika Tarjo tidak mengirimi pesan, Giyem yang menyapa duluan.
Setidaknya terjadilah 4 kali pertemuan hasil dari chatting ini. Di pertemuan pertama si Tarjo kaget ketika tahu Giyem yang jauh lebih muda 4 tahun darinya. Tarjo berfikir Giyem adalah wanita sepantarannya. Sepertinya Tarjo mulai kesengsem dengan Giyem. Tapi entah itu dirasakan juga oleh Giyem atau tidak. Pasalnya Giyem adalah wanita cantik yang digandrungi banyak manusia ganteng. Si Tarjo ragu jika si Giyem akan kesengsem juga padanya.
Hari berganti hari, si Tarjo menjadi semakin baper dengan Giyem. Ya, mungkin karena Tarjo sudah terlalu lama sendiri. Kehadiran Giyem bagaikan Oase di tengah gurun pasir yang mengobati dahaga kesepiannya. Tarjopun akhirnya berniat untuk mengajak si Giyem untuk menjalin hubungan yang serius, namun untuk itu Tarjo harus mencari tahu dulu apakah si Giyem benar-benar memiliki rasa yang sama atau tidak dengannya. Karena Tarjo pun tahu, si Giyem digandrungi banyak lelaki di media sosial. Hal itu ia ketahui ketika mengintip si Giyem yang sedang chatting di messenger dan whatsapp. Di sana terdapat banyak nama lelaki yang sedang chatting dengan Giyem. Si Tarjo pun memikirkan sebuah cara, namun cara yang dilakukan Tarjo sepertinya salah.
Suatu ketika Tarjo berpura2 berangkat berkelana mendadak tanpa memberitahu si Giyem terlebih dahulu. Si Tarjo meninggalkan pesan pamitan di whatsapp. Kemudian Giyem membaca pesan itu, sontak Giyem seperti disulut api. Giyem membalas pesan Tarjo dengan nada marah dan kecewa. Tarjo cengar-cengir membaca pesan itu dan menyimpulkan Giyem marah seperti yang diharapkannya. "Yes, Giyem ternyata memiliki rasa yang sama dengan yang kurasakan." ujar Tarjo dalam hati. Tarjo sengaja tidak membaca pesan itu dan membiarkannya agar sandiwaranya terlihat sempurna. Messenger dan whatsapp pun berdatangan pesan dari Giyem. Tarjo semakin senang dan mantap kalo Giyem juga memiliki perasaan yang sama dengannya.
Ketika jam menunjukkan pukul 15.00, Tarjo membalas pesan dari Giyem. Dia sengaja mencari waktu yang pas dengan waktu tempuh mencapai tempat berkelananya. Agar sandiwaranya sempurna. Tarjo membalas pesan di Giyem dan menjelaskan kalo semuanya serba mendadak dan tidak sempat memberitahu Giyem terlebih dahulu jauh2 hari. Tak sesuai dugaannya Giyem makin marah dan kecewa terhadap Tarjo. Akhirnya Tarjopun berniat jujur kalo sebenernya Tarjo belum berangkat dan menceritakan semuanya. Namun hasilnya malah mengerikan, Giyem semakin marah dan kecewa dengan Tarjo yang sudah membohonginya dan merasa dipermainkan. Tarjo mulai keringat dingin, hatinya yang sudah mantap dengan Giyem berubah menjadi cemas. Berkali-kali Tarjo mengirimi Giyem pesan, namun Giyem hanya membacanya tanpa membalas. Tarjo memandangi hp nya terus menerus dan mengirimkan pesan berulang kali dengan harapan Giyem membalas pesannya.
Nasi sudah menjadi bubur, tinggalah penyesalan yang diderita Tarjo. Tanggapan yang diberikan Giyem bertolak dengan dugaannya sebelumnya. Giyem menjadi kecewa dan menjadi semakin cuek dengan Tarjo seolah tidak terima dibohongi dan dipermainkan. Tarjo yang niatan awalnya hanya untuk mencari tahu, akhirnya menelan ludahnya ketika Giyem semakin kecewa dengannya.
~~~ Tamat ~~~
pesan moral: jangan lakukan kebohongan sekecil apapun pada siapapun, terlebih lagi kepada wanita. wanita diciptakan menjadi makhluk yang paling sensitif dan rapuh, sekali perasaannya tercederai maka sulit bagi wanita untuk kembali seperti semula.
tulisan ini ditulis dari cerita nyata yang disamarkan identitas asli dari tokohnya.